Belajar Ilmu Astronomi Di Observatorium Bosscha
- January 02, 2019
- By Lidya Fitrian
- 40 Comments
Bangunan ini namanya kubah atau koepel (Bahasa Belanda), tapi banyak orang salah menyebutnya dengan Bosscha atau Oservatorium Bosscha.
Nah, penasaran kan kalau Oservatorium Bosscha itu yang mana sih?
Allhamdulillah akhirnya bisa memenuhi keinginan anak-anak untuk berkunjung ke Bosscha di Lembang walaupun kunjungan di Bandung ini tidak direncanakan sebelumnya. Awalnya kami akan berkunjung ke Yogya setelah mudik di Semarang, tapi tiba-tiba kami memutuskan untuk berpindah tujuan ke Bandung.
Oservatorium Bosscha Lembang
Oservatorium Bosscha merupakan tempat meneropong bintang tertua di Indonesia yang lokasinya ada di Lembang, Bandung. Lahan seluas 8 hektar inilah yang dinamakan dengan Oservatorium Bosscha di mana di dalamnya terdapat 22 teleskope yang disimpan dalam rumah-rumah kecil. Di dalam kubah atau koepel tersebut terdapat Teleskope Refraktor Ganda Zeiss yang memiliki panjang 11 meter dan berdiameter 60 cm.
Kubah terbuka pada saat Teleskope di dalamnya akan digunakan untuk mengamati bintang pada malam hari. Kubah dapat berputar saat peneliti ingin melihat bintang di sisi lain. |
Teleskope Refraktor Ganda Zeiss biasa digunakan untuk mengamati bintang atau planet pada malam hari karena pada siang hari hanya ada satu bintang yaitu matahari. Coba aja bayangkan Teleskope Zeiss ini digunakan untuk melihat matahari pada siang hari yang mempunyai kemampuan memperbesar benda 1100 kali lebih besar yang ada membahayakan penelitinya.
Posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa mempunyai keuntungan pada saat mengamati bintang di malam hari yang memungkinkan bisa melihat langit sebelah utara dan selatan dalam satu malam sekaligus, makanya banyak ilmuwan yang meneliti planet dari Indonesia.
Area Oservatorium Bosscha adalah sumbangan dari Karel Albert Rudolf Bosscha berkebangsaan Belanda yang juga dikenal sebagai juragan perkebunan teh yang terkenal yaitu Perkebunan Teh Malabar. Pak Bosscha juga menyumbangkan dananya untuk pembelian Teleskope Refraktor Ganda Zeiss yang dipesan langsung dari Jerman pada tahun 1928. Oh ya ternyata Pak Bosscha juga ikut menyumbangkan hartanya untuk pembangunana Technische Hoogestool te Bandoeng atau yang saat ini dikenal dengan Institute Teknologi bandung.
Bagi umat muslim pasti mengenal dengan hilal dong, biasanya ramai-ramai ditunggu saat penentuan bulan Ramadhan atau Idul Fitri. Di Bosscha ini juga digunakan sebagai tempat pengamatan bulan baru dengan menggunakan teleskope yang lebih kecil dengan panjang 77cm karena ukuran bulan yang lebih kecil, kalau menggunakan teleskope yang besar maka yang terlihat bukan bulannya melainkan kawahnya saja.
Di dalam rumah-rumah kecil inilah disimpan teleskop-teleskop yang ukurannya lebih kecil dan masing-masing mempunyai nama ada Teleskop GOTO, STEvia, Surya dan lain-lain. Di Bagian luar ada semacam pipa besar yang ditutupi oleh ember, ini adalah tempat menyimpan teleskop yang akan digunakan pada malam hari.
Cara Berkunjung Ke Observatorium Bosscha
Wah saya terkesan bisa menjelaskan tentang Observatorium Bosscha ya, padahal sih itu semua saya dapatkan informasinya dari imuwan yang ada di sana. Tenang aja semua pengunjung yang datang akan dijelaskan mengenai teropong bintang yang ada di sana juga bisa masuk ke ruang Multimedia untuk mencari tahu tentang ilmu astronomi lainnya.
Teman-teman bisa berkunjung ke Bosscha dari hari Selasa hingga hari Sabtu aja karena hari Senin, Minggu dan libur nasional tutup. Setiap harinya kunjungan dibatasi jumlah pengunjungnya, dan dalam satu hari dibagi menjadi beberapa sesi. Hal tersebut dimaksudkan agar pengunjung yang masuk ke dalam koepel tidak melebihi kuota sebanyak 90 orang.
Waktu kami berkunjung ke Bosscha hari Sabtu, jam kunjungan akan dimulai jam 09.30 tapi pengunjung diwajibkan untuk mendaftarkan diri terlebih dahulu di kantor dengan membayar tiket masuk sebesar Rp15,000 perorang. Kalau hari kerja jam kunjungan dimulai jam 09.00 berarti teman-teman yang mau berkunjung ke sana harus sudah mendaftarkan diri 30 menit sebelumnya. Sedangkan untuk pengunjungan rombongan atau dari sekolah bisa mendaftarkan terlebih dahulu melalui email.
Mengamati Bintang Pada Malam Hari di Bosscha
Rasanya berkunjung ke Bosscha siang hari gak lah cukup, karena kami tidak bisa mencoba meneropong bintang, lain kali kami harus balik lagi ke sana di malam hari. Eiits ternyata kunjungan pada malam hari harus melakukan registrasi jauh hari sebelumnya melalui webnya. Pengamatan bintang pun hanya bisa dilakukan pada bulan April - Oktober saja, itu pun dalam keadaan cuaca yang cerah.
Saat ini sedang dilaksanakan pembuatan Observatorium Nasional di Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan diameter 6 kali lebih besar dari Teleskop Zeiss yang dipesan dari negara Jepang. Uniknya kendali teleskopnya akan tetap dilakukan dari Oservatorium Bosscha
Oh ya pengamatan bintang hanya bisa menggunakan teleskope kecil, karena syarat menggunakan teleskop besar yang berada di dalam koepel adalah kuliah dulu di ITB selama 8 semester:) Minat gak mempelajari ilmu astronomi?
Selain wisata edukasi ke Bosscha, kami juga sekaligus silaturahmi dengan teman blogger yaitu Ibu Dey sekeluarga yang kebetulan rumahnya dekat di daerah Parongpong. Meskipun jarang bertegur sapa di sosmed tapi masih tetap ingat dan saling berkabar.
Sebenarnya ada cerita seru lainnya mengenai polusi cahaya yang dialami oleh dunia, tapi nanti akan saya ceritakan di postingan yang berbeda saja ya.
Jl. Peneropong Bintang, Lembang
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
https://bosscha.itb.ac.id
Telp/Fax: +62-22-2786001
Email: kunjungan@as.itb.ac.id
40 comments
Kalo pengen mengamati bintang berarti harus daftar by email dulu ya. Anakku yg cowok tuh pengen banget ke Bosscha, katanya pengen liat Mars, wkwkwk
ReplyDeleteIya cuma malam hari dan blan tertentu itu juga seminggu cuma 2 kali, cek jadwalnya di webnya aja ya mbak
DeleteWah asyik juga nih bisa ngeliat bintang2 di malam hari. Kubahnya unik banget bentuknya, dan sekelilingnya tampak asri.
ReplyDeleteSejuk walaupun gak sedingin dulu ya Lembang
DeletePenasaran sih gimana bentuknya bintang kalau kita lihat pake teleskop :D, tapi bisanya diliat malam hari yaaa
ReplyDeleteAku juga penasaran banget, pingin balik lagi ke sana
DeleteMakanya tempat-tempat yang atapnya berbentuk kubah gitu pasti namanya mengandung Koepel hehehe.
ReplyDeleteSemacam Couple :D
Wajib banget nih mengunjungi tempat ini kalau lagi di Bandung ya, anak-anak pasti suka banget bisa wisata sambil belajar.
Apalagi anak-anak SD yang keponya masih maksimal terhadap hal baru :)
Oservatorium Bosscha bikin ingat film Sherina dulu hehehe. Aku belum pernsh ke Oservatorium Bosscha, next pengen bawa anak anak ah
ReplyDeleteUdah lama banget pingin main ke Bosscha sejak nonton film sherina, lama banget yaa hahaa.. tapi sampe punya anak dua gini tetep aja belum keturutan, pdahal anakku suka banget sama astronomi. Semoga secepatnya bisa main ke sini, Aamiin..
ReplyDeleteAku belum kesini, belum ke teh Dey eh udah dipindah huhuhu. Tempatnya kayaknya nggak berubah ya mbk dari dulu kayak gitu, masih sama kayak wKtu di film sherina. Liburan berfaedah ya disini, dapet ilmu banyak tentang astronomi
ReplyDeleteUdah pada jadi bujang ganteng, penjaga mamanya. Rata-rata tempat wisata Lembang dan sekitarnya tutup di hari Senin, ya. Pengen ke sini juga sama anak-anak. Thx infonya, ya :)
ReplyDeleteAku tertarik ke sini gara2 Petualang Sherina zaman cilik itu. Udah gedhe gini belum kesampean. Pas ke Lembang gak ke sana sih. Semoga tahun ini bisa
ReplyDeleteaku belum pernah ke Boscha nih mba. Tapi tempat ini memang oke juga buat ajak keluarga khususnya anak anak untuk mengamati astromi yang indah
ReplyDeleteyang bener tuh Observatorium or osevatorium ya mba? Aku udah pernah ke Boscha tapi duluuu bangeeet..pengen bawa anak-anak ke sini juga deh..pasti suka!
ReplyDeletewah, jadi tempat baru nih buat ponakanku yg lagi seneng jalan2 ke bandung. ternyata disini lebih banyak pengetahuan yg di dapat. lumayan nambah pengetahuan buat anak2.
ReplyDeletesenengnya udah ke Boscha aja, berapa kali ke Bdg belom pernah maen kesini Mak. biaya masuknya tergolong murah dgn ilmu yg didapat ya, jd pengen liat bintang juga disana :)
ReplyDeleteAku dulu lihat bintang juga waktu berkunjung di Bosscha, study tour jaman SMA. Pengen ngajakin anak-anak udah lama, waktu film petualangan Sherina bokming si sulung udah pengen ke Bosscha. Tapi kami gak tahu cara berkunjung kesana, jaman dulu internet belum semarak seperti sekarang
ReplyDeleteAsyik ya berkunjung ke sini. Anak2 bunda blm petnah bawa anak2nya ke tempat2 seperti ini yg ada pengetahuan yg patut diketahui. Btw, Lidya, itu mbak Dey, ya?
ReplyDeleteBangunannya unik ya, Mbak. Wah seru nih habis ke Semarang terus ke Bandung. Sedih banget nih aku belum pernah ke Bandung. Huhuhu.
ReplyDeleteKemarin ke Lembang gk smpet mampir kesini pdhal ok bngt ya buat nambah wawasan kiddos, next mesti mampir
ReplyDeleteHihihi, saya jadi ingat film di masa kecil yang menggunakan tempat ini sebagai latar Mbak, Petualangan Sherina.
ReplyDeleteDari jaman film Sherina pengen ke sini tapi belum kesampaian. Semoga nanti bisa bawa anak-anak belajar ke sini..
ReplyDeleteHiks curaaaang
ReplyDeleteAku pengen banget ke sini sejak SD tapi belum kesampaian
Mba Lia udah duluan bareng CalVin
aku waktu kecil ngotot pengen kesini gara gara film petualangan sherina hehe, kangen tempat ini
ReplyDeleteAku beberapa kali ke sini belum kesempatan belajar banyak di sini...mudah2an next bisa..
ReplyDeleteAku bolak balik ke bandung kok ya nggak pernah kepikiran buat melakukan wisata edukasi ke boscha ini. Apa karena kesananya hari libur terus ya?
ReplyDeleteJadi inget film sherina yang pas pindah ke bandung terus dia tiba tiba aja ada di boscha lalu bebas aja masuk ke dalam nya.
ReplyDeleteaku pengen ke sana, Nooha kan suka banget ihat bintang bintang. sukanya juga ngomong aa bulan ketitup awan. nah kalau di situ bisa lebih jelas.. :)
ReplyDeleteAku excited banget baca ini Mba Li. Langsung mupeng pengen ajak anak ke sana, hihi.
ReplyDeleteApril-Oktober ya, noted. Pengen kesananya malem aja biar beneran liat bintang lewat teleskop. Huwaaa, nggak kebayang senengnya anak-anak. Semoga ada rejeki waktu dan kesempatan buat ke Bosscha <3.
Seumur-umur belum pernah pakai teropong bintang. Jadi ngiler euy.
ReplyDeleteAku juga jadi ingat film "A Walk to Remember" di mana pelakun utama wanita punya hobi melihat bintang pakai teropong.
Mba Fit aku udah pernah ke sini, tapi lewat youtube chanel frisly herlin wkwkwk
ReplyDeleteSeru pengalaman dia ke sini, dan ada cerita mistis yang jaga itu teropong kan ada kursinya dia duduknya di situ. Aku nonton ini pertama kali di film Sherina, sampe sekarang belum dateng juga ke sini, semoga ada rejeki bisa main ke sini aamiin
Aku selalu inget film Petualangan Sherina kalau dengar Boscha :D
ReplyDeleteMbak Lid kalau ke sana lansgung datang aja kan ya, gak perlu kyk booking tempat dulu, mengingat pengunjungnya dibatasi gtu? Moga2 kelak bisa bawa anak2 ke sana, emaknya jg penasaran eui :D
Oh.. baru tau kalau hari Minggu dan hari libur lainnya (juga hari Senin) justru libur.
ReplyDeleteBtw menarik sekali ya Mbak jika berkunjung ke Boscha. Saya aja yang udah emak-emak gini tertarik, gimana dengan anak-anak, hehehe..
Jadi nostalgia filmnya Sherina kalau lihat observatorium Boscha ini. Yang kuinget adegan ciumannya wkwk
ReplyDeleteTau Bosscha pertama kali waktu nonton film Sherina dulu. Ternyata memang beneran keren ya ini observatoriumnya. Kapan-kapan ajakin dong ke sana yaaa...
ReplyDeleteMbaaa dari zaman film Sherina dulu aku pengen banget ke boscha mba. Tapi apalah daya sampe skrg belom bisa kesana. Mudah mudhaan nanti terwujud ya mba
ReplyDeleteMbak Lid, masa aku baru tau kl atapnya bisa kebuka gitu. Ih seru bgt ya, duw pas ke lembang nggak nyoba kesini... Huhu
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteaku pengen ke sana, Nooha kan suka banget ihat bintang bintang. sukanya juga ngomong aa bulan ketitup awan. nah kalau di situ bisa lebih jelas.. :)
ReplyDeleteBosscha aku jadi inget film petualangan sherina mbak.dan pas aku ikut piknik bapak ke Bandung sih cuma lewat aja ga mampir.huhuhu... semoga kapan2 bisa ke Bosscha dehh.sekalian ketemuan sama bu Dey
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan memberikan komennya. Mohon maaf kolo komentar saya moderasi